Argumen induktif adalah argumen yang premisnya digunakan menjadi alasan untuk membenarkan argumen tersebut. Argumen induktif sendiri terdiri atas beberapa pola dengan karakteristik tertentu.
Terdapat enam pola dalam penalaran induktif, antara lain:
1. Inductive Generalization
Pola penalaran induktif yang mengeneralisasi fakta-fakta atau realitas nyata yang ada untuk menjadi sebuah teori atau kesimpulan. Fakta-fakta ini didapatkan melalui banyak kejadian yang memiliki pola kurang lebih sama, sehingga satu kejadian dengan kejadian lain dapat diambil kesimpulan yang sama.
Contoh:
Sebagian mahasiswa-mahasiswi ITHB memiliki IPK 4.0, karena mereka rajin mencatat materi saat
kuliah berlangsung.
2. Predictive Argument
Predictive Argument adalah pola penalaran secara induktif, dimana penalaran didasarkan pada informasi, kejadian, atau realitas nyata yang telah ada sebelumnya untuk dijadikan prediksi untuk kesimpulan pada argumen.
Contoh:
Sudah 5 hari berturut-turut terjadi hujan terus-menerus, maka besok pasti akan hujan.
3. Argument from Authority
Argumen induktif ini didasarkan dan didukung oleh klaim yang dikutip dari orang-orang yang memiliki dampak besar terhadap sesuatu. Pada argumen ini, kekuatan otoritas menjadi kekuatan utama dalam menyampaikan kesimpulan argumen.
Contoh:
Presiden Amerika Donald Trump, menuduh China sebagai penyebab utama dari penyebaran virus
Corona, karena wabah ini pertama kali bermula di China.
4. Causal Argument
Membantah dan menegaskan bahwa sebuah kesimpulan dari argumen bukan merupakan penyebab dari sesuatu yang lain. Sebuah argumen belum dapat dipastikan benar atau salah 100%.
Contoh:
Beberapa kelompok masyarakat di Amerika Serikat menolak menggunakan masker, karena mereka
menilai itu pelanggaran hak asasi manusia khususnya pada hak kebebasan.
5. Statistical Argument
Argumen didasarkan pada perhitungan statistik, kesimpulan didapatkan dari hasil pengukuran menggunakan model statistika tertentu yang direpresentasikan dalam bentuk angka.
Contoh:
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Stackoverflow pada tahun 2020, 46.2% programmer di dunia
adalah lulusan Strata 1 atau Bachelor Degree dibidang teknologi.
6. Argument from Analogy
Membandingkan 2 atau lebih suatu realitas atau kenyataan yang diklaim serupa dan relevan untuk dibandingkan. Realitas atau kenyataan ini tidak sepenuhnya sama, hanya beberapa bagian dari realitas tersebut sama dengan realitas lain, sehingga relevan jika disamakan.
Contoh:
Menemukan pria yang baik seperti menemukan jarum di tumpukan jerami.
Jadi apa?
Dalam pola penalaran induktif dibutuhkan latihan dan pemahaman yang lebih agar dapat melihat pola induktif yang tepat dari argumen tersebut. Cara untuk meningkatkan pemahaman pola argumen dengan cara mengetahui sebanyak mungkin argumen dan menelaah pola dari argumen tersebut.